Merdeka.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/8). Dalam arahannya, kepada Menteri dan Kepala Lembaga Negara, Presiden kembali mengingatkan agar para bawahannya tak menerbitkan peraturan atau kebijakan yang dapat menghambat investasi.
“Saya mengingatkan kepada para menteri sekali lagi, ini yang kedua, tidak menerbitkan peraturan atau kebijakan tanpa disertai kajian yang mendalam, sehingga nantinya bisa menghambat apa yang sudah ada,” ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/8).
Jokowi mengatakan apabila menteri mengeluarkan peraturan dapat menghilangkan momentum saat Indonesia tengah mendapatkan kepercayaan dari dunia internasional.
“Kita memiliki momentum kepercayaan internasional terhadap negara kita, Indonesia. Ini yang harus kita manfaatkan betul-betul secepat-cepatnya. Momentum tidak akan datang dua atau tiga kali. Ini momentumnya sudah ada di tangan,” tegas Jokowi.
Sejumlah momentum kepercayaan internasional terhadap Indonesia telah diraih dan perlu dijaga, khususnya di bidang investasi.
“Pertama, kelayakan investasi, investment grade dari dari Fitch rating, dari Moody’s dan dari S&P. Itu kepercayaan. Kedua, Indonesia sebagai tujuan investasi, rangkingnya dulu delapan loncat keempat. Ini juga merupakan kepercayaan internasional terhadap kita,” katanya.
Kepercayaan terhadap pemerintah di dalam negeri, lanjutnya, terlihat pula dengan hasil survei Gallup World Poll yang menempatkan Indonesia pada peringkat pertama sebagai negara yang pemerintahnya dipercaya oleh masyarakat, yaitu sebesar 80 persen.
“Ini bukan survei biasa. Ini survei berkelas. Ini momentum lagi di dalam negeri kita sendiri. Rendahnya inflasi ini juga momentum. Inflasi kita 2015, 2016 dibawah 4 persen ini momentum. Jangan sampai momentum-momentum yang seperti ini tidak kita manfaatkan, kita biarkan lewat dan tidak mendapatkan apa-apa,” katanya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menilai penurunan Bank Indonesia (BI) 7 Days Reverse Repo Rate menjadi 4,5 persen sebagai momentum dalam meningkatkan investasi. “Momentumnya bertumpuk-tumpuk, tetapi kalau kita tidak memanfaatkan betul ini, jangan sampai ada yang enggak ngerti. Ada momentum ini,” katanya.
Oleh sebab itu, Jokowi mengharapkan agar secepatnya setiap kementerian dan lembaga mampu memperbaiki internalnya masing-masing.
“Peringkat ease of doing bussiness juga sudah masuk dari 120 ke 106 ke 91, ini juga sebuah loncatan yang memberikan kepercayaan internasional kepada kita. Hal seperti ini sekali lagi, kalau capaian-capaian tersebut masih belum bisa menggerakkan terutama menurut saya yang pertama ini memang investasi,” pungkas Jokowi.
[sau]