Ini Langkah Pupuk Kaltim Tingkatkan Kinerja

Kapasitas produksi urea saat ini mencapai 3,4 juta ton per tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Utama PT Pupuk Kaltim (PKT) Bakir Pasaman mengatakan, pihaknya selaku produsen amoniak  dan urea ini optimistis dapat memenuhi kebutuhan pasar di dalam negeri dan berupaya untuk terus ekspor. Total ekspor tahun lalu mencapai 600 ribu ton.

Bakir mengatakan, kinerja PKT selama ini berkontribusi hingga 50 persen pada pendapatan PT Pupuk Indonesia sebagai induk perusahaan. Saat ini, kapasitas produksi urea di PKT mencapai 3,4 juta ton per tahun.

“Produksi amoniak di angka 2,8 juta ton per tahun yang dikonversi menjadi urea,” ujarnya, belum lama ini.

PKT juga tengah melakukan pengembangan bisnis, antara lain membangun pabrik NPK Chemical berkapasitas 500.000 MTPY. Perseroan juga melakukan kerja sama dengan PT Dahana untuk membangun pabrik amonium nitrat berkapasitas 75.000 MTPY.

Tak hanya itu, perseroan juga bekerja sama dengan PTPN III untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit seluas 7.000 hektare dan pabrik pengolahan kelapa sawit dengan kapasitas 30 ton per jam. “Kami pun berencana mengembangkan industri metanol beserta produk turunannya,” kata Bakir.

Menurutnya, sesuai upaya pemerintah mendorong masuknya industri kimia nasional untuk menerapkan revolusi industri keempat yang tertuang di dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, PKT mengaku siap dan telah mengimplementasikan beberapa program. Langkah tersebut guna mendukung proses bisnis PKT dengan konsep internet of thing (IoT), di antaranya melalui enterprise resources planning (ERP), distribution  planning and control system (DPCS), penjualan pupuk online (Go Pupuk), serta precession agriculture (sistem pertanian digital).