Marak penipuan, puluhan biro umrah dan haji di Solo gelar pameran

Merdeka.com – Maraknya penipuan dan penggelapan yang dilakukan biro umrah dan haji membuat puluhan pelaku bisnis tersebut di Solo raya mengambil langkah antisipatif. Sedikitnya 28 biro umrah dan haji yang tergabung dalam Perpuhi (Persaudaraan Pengusaha Travel Umrah dan Haji Indonesia) bersinergi menggelar pameran di Hypermart Assalaam, Pabelan Kartasura, Sukoharjo, 23-25 Februari 2018.

Ketua Perpuhi Hersuprabu mengatakan, penyelenggaraan pameran tersebut sekaligus untuk membantu masyarakat memilih biro perjalanan umrah dan haji yang tepat ditengah maraknya kasus penipuan akhir-akhir ini.

“Kami ingin membantu masyarakat agar tidak salah pilih dalam merencanakan perjalanan ibadah umrah dan haji,” ujar Hersuprabu kepada wartawan, Senin (19/2).

Hersuprabu meyakinkan masyarakat bahwa para peserta pameran tersebut sudah melalui verifikasi yang ketat oleh Perpuhi. Sehingga masyarakat akan terjamin keberangkatan dan fasilitasnya selama beribadah.

Pameran yang bertajuk ‘Perpuhi Umrah Travel Fair 2018’ tersebut, lanjut dia, sekaligus berbarengan dengan ulang tahun Perpuhi yang pertama. Sehingga pihaknya juga menyediakan berbagai hadiah berupa merchandise dan umrah gratis bersama Lion Air.

“Jadi ada 30 booth yang kami siapkan dan sudah penuh. 28 Untuk biro dan 2 booth untuk hotel mitra Perpuhi. Konsep kita tahun ini amanah melayani jamaah,” ucapnya.

Hersuprabu tak menampik jika sekarang ini banyak masyarakat yang tak percaya terhadap biro umrah dan haji. Kebanyakan mereka masih menunggu untuk memilih biro umrah yang dapat dipercaya.

“Masyarakat ini masih wait and see. Ketakutan mereka mulai diperbaiki dengan paket umrah yag bagus. Kita disupport multi air line dengan Lion Air. Mereka buka rute Solo-Madinah dan Solo-Jeddah memakai pesawat air bus yang muat 390 jamaah,” jelasnya.

Dengan paket terbang langsung tersebut, lanjut dia, jemaah akan sangat nyaman. Karena jemaah akan mendapatkan dua salat di sana.

Perpuhi, imbuh dia mendorong masyarakat agar mendapat layanan baik dengan harga terjangkau. Dalam pameran tersebut dijual paket umrah termurah Rp 19,5 miliar.

“Pameran ini belum dibuka, tapi sudah laku 1000 seat dengan nominal Rp 12,5 miliar,” katanya.

Mengantisipasi biro umrah yang nakal, pihaknya menetapkan aturan dan persyaratan ketat terhadap anggotanya. Selain perijinan yang lengkap, para biro juga dilarang menawarkan paket umrah yang sembarangan. Kepastian keberangkatan dan fasilitas menjadi syarat utama yang harus dipenuhi. Pihaknya juga melakukan bimbingan dan pelatihan SOP (standart operating system) kepada seluruh biro.

“Jadi tidak boleh menjual paket kalau belum ada tiketnya. Pembelian tiket kita pantau terus, kalau ada biro kita yang jual paket, pasti sudah ada tiketnya. Sekarang ini masyarakat semakin kritis,” tandas Hersuprabu. [rhm]