Merdeka.com – Ketua DPP Golkar Happy Bone Zulkarnaen mengaku calon yang telah diusung Partai Golkar saat dipimpin Setya Novanto untuk menghadapi Pilgub Jawa Barat 2018 kemungkinan diubah. Kemungkinan itu terjadi setelah Airlangga Hartarto terpilih menjadi Ketua Umum Golkar secara aklamasi.
Hal tersebut pun mengindikasikan deklarasi dukungan Golkar kepada Ridwan Kamil (RK) sebagai Calon Gubernur Jabar 2018 bisa dicabut.
“Tentu berubahnya ketua umum, ketua umum (yang baru) tentu akan punya pemikiran seperti itu ya (mencabut dukungan RK). Pak Airlangga itu memprioritaskan kader, lebih berorientasi pada kader, dan lebih berorientasi bagaimana memenangkan Golkar di Jawa Barat,” kata Bone usai menghadiri diskusi Menakar Kepemimpinan Airlangga Hartato Untuk Kebangkitan Partai Golkar di RM Ayam Goreng Suharti, Jl Kapten Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, Sabtu (16/12).
Namun, Bone mengaku, jika dilihat dari survei, popularitas Ridwan Kamil memang lebih tinggi dari Politisi Golkar Dedi Mulyadi yang juga ingin maju di Pilgub Jabar. Dedi dalam sejumlah survei berada di peringkat ketiga di bawah Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar.
“Jadi kita pikirkan, apakah berorientasi kepada kader yang membesarkan partai selama ini, atau berdasarkan survei yang kemudian terpaksa memilih yang bukan kader. Nah ini masih dalam pertimbangan kita,” ucap Bone.
“Kita sedang pikirkan dasar dari seseorang untuk menjadi kepala daerah, itu tentu harus diutamakan kader kan. Itu yang menjadi pemikiran kami tapi itu nantilah. Kita akan putuskan di Munaslub,” tuturnya.
Bone memaparkan, Jawa Barat merupakan barometer bagi partai politik di tingkat nasional. Baginya, Jawa Barat memegang peranan besar menentukan kemenangan dalam Pilpres 2019.
“Jabar barometer nasional, siapa saja yang menang di Jabar, bisa jadi Presiden. Karena itu kita berharap Golkar menang di Jabar,” tutup Bone. [rnd]