Indikator: Ganjar-Taj Yasin 72,4 persen, Sudirman Said 21 persen

Merdeka.com – Pasangan calon Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo-Taj Yasin mengungguli pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah dalam survei elektabilitas Pilkada Jawa Tengah yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia.

BERITA TERKAIT

Pasangan Ganjar-Taj Yasin yang diusung PDIP, PPP, NasDem, Demokrat, itu mendapatkan perolehan elektabilitas sebesar 72,4 persen. Sementara, pasangan Sudirman-Ida yang diusung Gerindra, PKB, PAN, dan PKS, hanya mampu meraup elektabilitas 21 persen. Sedangkan, orang yang masih belum menentukan pilihannya sebesar 6,6 persen.

“72,4 persen memberikan suaranya kepada pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin. Sementara pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah, 21 persen,” ujar Peneliti Indikator Kuskridho Ambardi di kantornya, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (21/5).

Dari responden yang menyatakan memilih pasangan di atas, 67 persen menyatakan kecil kemungkinan mengubah pilihan. Dengan rincian 23 persen sangat kecil atau tidak mungkin, dan 44 persen kecil kemungkinan.

Sedangkan responden yang menyatakan ada kemungkinan berubah pikiran hanya sebesar 28 persen. Dengan rincian 23 persen cukup besar kemungkinannya, dan 5 persen sangat besar.

Kuskridho mengatakan dengan data tersebut, jika dalam waktu yang sempit ini, kemungkinan kemenangan untuk pasangan Ganjar-Taj Yasin cukup menjanjikan.

“Prospek untuk pasangan Ganjar-Taj Yasin cukup besar,” kata dia.

Adapun alasan pasangan Ganjar-Taj Yasin unggul cukup jauh karena keuntungan sebagai inkumben. Sekitar 81 persen menyatakan puas terhadap kinerja Ganjar, dengan rincian 71 persen cukup puas, 10 persen sangat puas. Sementara yang tidak puas hanya 14 persen, dengan rincian 13 persen kurang puas, 1 persen sama sekali tidak puas.

Saat ditanya apakah responden menginginkan terpilih kembali, 71 persen dibanding 16 persen, Ganjar didukung kembali.

“7 Dari 10 menginginkan Ganjar Pranowo menjadi Gubernur lagi,” kata Kuskridho.

Survei dilaksanakan pada 12-21 Maret 2018 di Provinsi Jawa Tengah. Survei mengambil sampel 820 orang penduduk Jawa Tengah yang memiliki hak pilih. Survei menggunakan metode multistage random sampling dan memiliki toleransi kesalahan (margin of error) kurang lebih 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. [dan]