Airlangga tantang mahasiswa di Kota Palu jadi entrepreneur beromzet Rp1 M

Merdeka.com – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan kuliah umum di Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (20/4). Pada kesempatan itu, dia sempat melontarkan tantangan kepada mahasiswa di sana.

BERITA TERKAIT

Airlangga berharap di era revolusi industri 4.0 ini, banyak mahasiswa Universitas Tadulako yang muncul menjadi entrepreneur. Kemudian bisa ikut terus mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. “Saya tantang mahasiswa yang di sini ada menjadi entrepreneur dengan omzet Rp1 miliar per bulan,” ucap Airlangga.

Menurut Airlangga, kini peluang bisnis semakin terbuka dengan adanya berbagai marketplace, seperti Bukalapak, Tokopedia dan lainnya.

“Dulu para founder marketplace yang ada di Indonesia ini memulainya sejak mereka duduk di bangku kuliah. Jadi kalian juga harus bisa,” kata Airlangga.

Salah seorang mahasiswa bernama Kudrat Sumaga, menjawab tantangan dari Airlangga. Mahasiswa jurusan manajemen ini memang bercita-cita menjadi pengusaha. Saat ini, bisnis yang dijalankannya adalah keripik pisang.

Airlangga Hartarto 2018 Merdeka.com

Namun, setelah mengaku bersedia menerima tantangan dari Menperin, Kudrat menantang balik Airlangga supaya Kementerian yang dipimpinnya itu bisa memberikan fasilitas untuk para entrepreneur muda di Palu.

“Saya bersedia menjawab tantangan Bapak Menteri untuk jadi entrepreneur dengan omzet Rp1 miliar. Tetapi saya juga akan menantang Bapak dengan beberapa hal,” ujar Kudrat saat mendapat kesempatan menjadi salah satu penanya dalam kuliah umum tersebut.

Kudrat mengaku, saat ini para pebisnis di Palu yang sedang merintis masih dihadapkan dengan berbagai kendala. Salah satunya soal pemasaran serta pengemasan produk yang mereka buat. Sebab di Palu ini, kata Kudrat, bukan kota besar seperti Jakarta.

“Masalah packaging, masalah penjualan online kami ini masih belum bisa seperti di kota lain, kami teknologinya tidak ada,” ujarnya.

Menanggapi tantangan tersebut, Airlangga langsung menjawab. Kata Airlangga, pemerintah bisa memberi beberapa bantuan berupa pelatihan soal marketplace dan penjualan online.

“Nanti mahasiswa di sini akan saya fasilitasi untuk bertemu dengan founders Bukalapak dan yang lainnya. Untuk belajar e-commerce. Kalian siap,” ujar Airlangga.

Kata dia, pemerintah juga bisa memberikan mesin percetakan untuk packaging. Lalu fasilitas pelatihan desain untuk packaging supaya produk-produk asli Palu bisa memiliki nilai tambah.

“Kalau masalah mesin bisa dikirim ke sini dari Kementerian Perindustrian, di sini ada Pak Dirjen. Tolong catat Pak Dirjen, kalau saya tinggal nyuruh ke mereka. Nanti mereka yang eksekusi dan mereka yang pusing,” kata Airlangga disambut gelak tawa mahasiswa yang hadir.

[esy]